Angkat tangan. Aku menyerah. Bulan ini adalah daerah
kekuasaanmu. Bulan ini memang bulanmu. Semakin semena-mena kau buat aku rindu.
Jika manusia ibarat hutan, maka pertengahan bulan ini, pohon
di kehidupanmu bertambah satu. Entah harus aku bilang sudah ada 19 pohon -dengan
penuh rasa syukur- ataukah dengan menyebut hanya masih 19 pohon di kehidupanmu
-dengan harapan ke depan yang lebih luar biasa-. Akar pohon-pohon yang mulai
menjalar jauh, membawamu semakin jauh. Atas nama masa-lalumu yang dangkal. Atas
nama mimpimu yang pelit untuk sekedar kau bagi dalam cerita. Aku bahagia
untukmu.
Ada banyak harapan yang bukan sekedar mengetik huruf
‘wyatb’.
Semakin banyak pohon yang tumbuh, hutanmu menjadi semakin
rindang. Memberi banyak kehidupan untuk sesama makhluk Tuhan di dunia. Jadilah seseorang
yang dapat bermanfaat bagi orang lain.
Semakin banyak pohon yang tumbuh, hutanmu menjadi semakin
belantara. Angin kencang rajin bertiup. Sinar matahari hanya sesekali
menelusup. Ancaman internal berupa emosi diri dan ancaman eksternal akan lebih
sering menggelayuti tubuhmu. Jangan sampai kau tersesat di hutanmu sendiri.
Semakin banyak pohon yang tumbuh, semakin besar harapanku untuk
dapat berlindung di sana. Untuk bermalam di hutanmu. Aku siap menemanimu kemanapun. Aku siap memelukmu
ketika angin kehidupan mengobrak-abrik hutanmu semaunya. Aku siap menjadi wanita kuat untuk kehebatanmu kelak. Karena memilihmu
adalah resiko yang akan selalu kuambil.
Sekali lagi, aku bahagia untukmu, bahagia
untuk tumbuhnya pohon-pohon itu.
Tetap lestarikan hutanmu, hutan
kita. Hingga pohon-pohon mencapai angka yang tak terhingga bersama cintaku yang
tak terbatas.
Selamat datang, bulan Maret.
Rumah, Pertengahan Maret 2013, 16:08;
Selamat
datang-bulan, Perempuan Maret