Benar ngga sih si- mesin waktu itu? Apa iya ada time traveler? Kemarin lihat di berita ada Manusia Futuristik dari 2030 lengkap dengan gadget, pakaian, dan gaya milenium-nya yang tertangkap kamera sekitar tahun '90an. Wow. Kalau benar, berarti manusia itu mundur lebih dari 30 tahun. Dan, kalau benar lagi, saya juga mau nebeng, deh, hehe.
Izin numpang si- mesin waktu. Saya tunggu di 2020 ini untuk mundur, sebentar kok, tidak sampai 30 atau 50 tahun ke belakang, cuma 8 tahun yang sudah lewat saja, hehe iya saya mau naik mesin waktu sampai 2012.
Saya mau berhenti sebelum tahun 2012. I wish I never met you. Saya ndak mau bertemu njenengan.
Kamu membuat saya memusuhi waktu. Mulai dari uring-uringan sendiri, kenapa sih waktu itu harus bertemu, harus sempat kenal, kenapa juga sih waktu bahagiamu selalu diwujudkan melalui senyuman pakai bonus kedua matamu yang berbinar pula, huh, ya jelas lah saya jatuh cinta sejatuh jatuhnya pada pandangan pertama.
Berkali-kali saya mengutuk waktu. Bisa tidak sih, si-waktu tak perlu lah tepat-tepat banget, agak lambat atau sedikit lebih cepat juga tak apa, supaya sore yang melelahkan itu saya tidak perlu melihatmu. Kamu yang berdiri mematung bermandikan cahaya matahari -hampir- tenggelam dan saya yang cuma bisa senyam senyum. Kacau nih kalau waktu dan semesta sudah kompak begini. Saya semakin sayang kamu.
Meski daripada mengutuk, saya tetap lebih sering menangisi waktu. Memohon sejadi-jadinya untuk mengobrol panjang denganmu sekali lagi. Oh tidak, permohonan itu terlalu sulit. Baik, cukup bertemu duduk berdua, atau cukup berpapasan kalau begitu. Dan terus terjadi negosiasi antara saya dan waktu. Sampai pada akhirnya saya yang mengalah, ya paling tidak biarkan saya melihat kamu dari jauh juga tidak apa, tanpa menyapa tanpa berbicara, hanya sebatas punggungmu pun akan membuat saya jejingkrakan semingguan.
Sungguh, saya ingin berdamai dengan waktu. Sungguh, satu-satunya cara adalah pergi dengan mesin waktu agar tidak pernah bertemu kamu. Saya tidak mau bertemu kamu di penggalan waktu manapun, tidak hanya di 2012, tidak hanya di 2030. Karena di kehidupan selain ini pun, jika waktu membuat kita bertemu, toh saya juga tidak bisa janji untuk tidak merayakan dirimu. He-he.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar